nama

Minggu, 16 Oktober 2011

RPP Sel Volta


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Materi Pelajaran       : Kimia
Materi                         : Persamaan reaksi redoks
Kelas / smester           :XII/2
Waktu                                    : 2 X 45 menit
Standar Kompetensi :2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar     :2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia  yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industry
KKM                          : 65

I.                   Indikator                    :

1)      Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara percobaan melalui percobaan
2)      Menggambarkan susunan sel volta / sel galvani dan menjelaskan fungsi setiap susunannya.

II.                Materi Pembelajaran

A.                Materi prasyarat:

ü  Reaksi redoks
ü  Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
ü  Hukum Coloumb

B.                 Materi yang dikembangkan :

Sebelum ada listrik kita menggunakan aki sebagai alat untuk menimbulkan arus listrik untuk menyalakan TV. Sekarang ini penggunaan aki juga masih luas, antara lain pada kendaraan bermotor. Arus listrik pada aki timbul karena adanya perpindahan elektron yang terjadi pada reaksi kimia, dalam hal ini reaksi redoks. Bagaimana reaksi redoks dapat menimbulkan arus listrik? Alat yang memanfaatkan reaksi kimia untuk menghasilkan listrik adalah sel elektrokimia. Sel elektrokimia ada dua jenis yaitu sel volta (menghasilkan listrik dari reaksi redoks) dan sel elektrolisis (menghasilkan reaksi redoks dari listrik). Keadaan cair lebih memungkinkan terjadinya reaksi daripada gas atau padat, sebagian besar sel elektrokimia dibuat dengan memakai zat cair yang disebut elektrolit yaitu suatu larutan yang mengandung ion dan menimbulkan arus listrik.
Dalam reaksi redoks yang sudah kita pelajari, terjadi transfer elektron, yaitu dengan adanya elektron yang dilepaskan dan adanya elektron yang diterima. Energi yang dilepaskan dari reaksi redoks dapat diubah menjadi energi listrik dan ini digambarkan dalam sel volta atau sel galvani. Sedangkan jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.

 1.Sel Volta

Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan terbentuknya arus listrik dari reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) dan alat ini disebut sel volta.
1.      Proses
Gambar 2.1 : Sel volta sederhana.
Logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (1 M) dan logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO4 (1 M). Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam. Jembatan garam merupakan tabung U yang diisi agar-agar dan garam KCl.
Sedangkan kedua elektrode (logam Cu dan logam Zn) dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu voltmeter.
Logam Zn akan melepaskan elektron dan berubah membentuk ion Zn2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir dari elektrode Zn ke elektrode Cu. Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan ion tersebut berubah membentuk endapan logam Cu.
Gambar 2.2 : Sel volta.
 










Reaksinya dapat digambarkan:
Reaksi oksidasi                 :           Zn                          Zn2+ + 2 e
Reaksi reduksi                   :           Cu2+ + 2 e                         Cu        +
Reaksi bersih pada sel       :           Zn + Cu2+                       Zn2+ + Cu
 



Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi reaksi oksidasi Zn menjadi Zn2+. Adapun di katode terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi Cu. Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam dan garis tunggal sejajar (|) menyatakan batas antarfase.
2.      Elektrode pada Sel Volta
Katode :    - Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi, berarti logam Cu.
                  - Dalam sel volta disebut sebagai elektrode positif.
Anode :     - Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi, berarti logam Zn.
                  - Dalam sel volta disebut sebagai elektrode negatif.                                     
3.   Fungsi Jembatan Garam
Dalam larutan ZnSO4 terjadi kenaikan jumlah ion Zn2+ dan dalam larutan CuSO4 terjadi penurunan jumlah ion Cu2+. Sedangkan banyaknya kation (Zn2+ atau Cu2+) harus setara dengan anion S.
Untuk menyetarakan kation dan anion, maka ke dalam larutan ZnSO4 masuk anion Cl dari jembatan garam sesuai bertambahnya ion Zn2+. Pada larutan CuSO4 terjadi kekurangan Cu2+ atau dapat disebut terjadi kelebihan ion, maka ion masuk ke jembatan garam menggantikan Cl yang masuk ke larutan ZnSO4. Jadi, fungsi jembatan garam adalah menyetarakan kation dan anion dalam larutan.
4. Potensial Elektrode
Banyaknya arus listrik yang dihasilkan dari kedua elektrode di atas dapat ditentukan besarnya dengan menetapkan potensial elektrode dari Zn dan Cu. Hanya saja potensial elektrode suatu zat tidak mungkin berdiri sendiri, harus ada patokan yang menjadi standar. Sebagai elektrode standar digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas gas hidrogen murni dengan tekanan 1 atm pada suhu 25 ºC yang dialirkan melalui sepotong platina yang tercelup dalam suatu larutan yang mengandung ion H+ sebesar 1 mol/liter.
Potensial elektrode hidrogen standar diberi harga = 0 volt (Eº = 0 volt).
Reaksi:

2 H+(aq) + 2 e                               H2(g); Eº = 0 volt

Menurut perjanjian internasional, jika ada suatu zat ternyata lebih mudah melakukan reduksi dibanding hidrogen, maka harga potensial elektrodenya adalah positif. Potensial reduksinya positif.

Cu 2+(aq) + 2 e–                          Cu(s); Eº = + 0,34 volt
Ag+(aq) + e–                                Ag(s); Eº = + 0,80 volt

Tetapi jika zat ternyata lebih mudah melakukan reaksi oksidasi disbanding hidrogen, maka harga potensial elektrodenya adalah negatif. Dalam hal ini potensial oksidasinya positif, tetapi karena potensial elektrode harus ditulis reduksi berarti potensial reduksinya adalah negatif.

Zn2+(aq) + 2 e                          Zn(s); Eº = 0,76 volt
A13+(aq) + 3 e                          A1(s); Eº = 1,76 volt
Jadi, potensial elektrode digambarkan dengan reaksi reduksi.

III.             Kegiatan Pembelajaran

      1.  Pendekatan                  :  Konseptual
      2.  Metode                         :  Diskusi, Informasi dan Pengambilan Kesimpulan
      3.  Model Pembelajaran    :  Kooperatif dan Langsung.

IV.             Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan kegiatan
Lankah-langkah
waktu
1.      Tahapan awal
-          Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi
-          Guru bertanya tentang arti dari reaksi redoks dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi
Siswa menyadari pentingnya reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.
15 Menit
2.      Kegiatan inti
ü  Guru menjelaskan komponen-komponen yang menyusun sel volta, proses dan kegunaan dari masing-masing komponen beserta cara menggambar diagram sel.
ü  Secara berkelompok siswa berdiskusi membahas suatu persoalan mengenai sel volta yang disertai gambar.
ü  Secara bergilir siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Guru memberikan kritik, saran, penilaian serta memberikan apresiasi terhadap kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya.
60 Menit

3.      Kegiatan akhir
Siswa membuat kesimpulan tentang persoalan yang ditemui dalam diskusi dengan menggunakan gambar, bagan dan peta konsep.
15 Menit

V.                Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran

A.                Media pembelajran   : Gambar sel volta.

B.                 Sumber belajar                      :

·         Purba, Maichael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
·         Sunarya, Yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Setia Purna Inves
·         Sukmawanati, Wening. 2009. Kimia 3; untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Sekawan Cipta Karya

VI.             Alat Penilaian

A.                Jenis Penilaian           : Laporan hasil diskusi dan presentasi

B.                 Alat Penilaian            : Lembar Kerja Siswa


Diskusikan dan prediksikan apa yang akan terjadi pada gambar rangkaian sel volta dibawah ini!

Pertanyaan:
1.      Manakah yang termasuk katoda dan anoda? (Skor : 10)
2.      Zat manakah yang mengalami proses reduksi dan oksidasi? Tuliskan  reaksi yang terjadi beserta diagram selnya! (Skor : 25)
3.      Apa kegunaan jembatan garam pada rangkaian tersebut? Jelaskan!
(Skor : 5)
4.      Apa yang terjadi jika katoda ditukarkan dengan anoda? (Skor : 25)
5.      Buatlah kesimpulan dari hasil prediksi kelompok anda! (Skor : 35)


No.
Kelompok
No. Soal
Jumlah Skor
Nilai
1
2
3
4
5
1








2








3








4








5








     
      Penilaian kinerja LKS(lampiran)
Mengetahui                                                             Ciamis, 7 Juni 2011
Kepala  SMA Negeri 3 Ciamis                               Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas XII


Dra. Th. Retno Hartutiningsih                              Andri Setiawan,S.pd
NIP. 131658097                                                       NIP. 12092009




         Penilain kinerja

Aspek yang di nilai
Skala
1
2
3
4
Memasangkan alat




Megaduk zat




Mengethui pingsi masing-masing zat




Mengukur volume dengan tepat









Tidak ada komentar:

Posting Komentar